Keterangan Foto: Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin Bersama Pengurus FSPP

Lebak – Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten, melaksanakan Rapat Kerja (Raker) ke-III pada Rabu (12/1). Kegiatan ini mengangkat tema Spirit Silaturahmi dan Pemberdayaan FSPP Bagai Mata Air Kebaikan. Adapun lokasi perhelatan Raker III FSPP Banten yakni di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mizan 1 Putra, Rangkasbitung, Lebak, Banten.

Hadir pada Raker III FSPP Banten tersebut, Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin. Ia menuturkan bahwa pondok pesantren memiliki potensi yang sangat besar di Banten. Saat ini Provinsi Banten memiliki 4.579 pondok pesantren dan lebih dari 193 ribu orang santri yang tersebar di seluruh Banten. 

“Pondok Pesantren memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu kami di Bank Banten siap mendukung berbagai inisiatif yang dilakukan oleh para santri khususnya di 5 sektor antara lain Agrikultur, Teknologi, Maritim, Digital dan Kreatif. Melalui sinergi ini, diharapkan dapat membantu hadirnya santri berwawasan entrepreneur (santripreneur) yang berfokus pada 5 pilar tersebut,” tutur Agus.

Selain itu, Agus juga memaparkan pentingnya peran pesantren dalam Ekosistem Ekonomi Daerah Banten kedepan. “Dengan 193 ribu santri dari 4.579 pesantren ada berbagai dimensi ekonomi yang dapat kita olah bersama-sama demi kemajuan Banten. Kami siap bermitra dengan seluruh pesantren untuk melakukan berbagai aksi strategis pesantren. Mulai dari capacity building di bidang kewirausahaan, mentoring, dukungan permodalan, pengelolaan pembayaran pesantren, dan berbagai hal lain.”

Kemandirian pesantren sendiri telah menjadi perhatian semua pihak. Menteri Agama (Menag) RI H Yaqut Cholil Qoumas menargetkan, pada 2024 akan ada 5.000 pesantren yang bisa mandiri secara ekonomi. Kemandirian pesantren merupakan program prioritas Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk melakukan pemberdayaan seluruh pesantren di Indonesia.  Permodalan dan pendampingan kepada pesantren, dari produksi hingga manajemen pemasaran produk pun telah diberikan. 

Sementara itu secara terpisah, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, mengatakan 44 persen dari 34.652 pesantren di Indonesia memiliki potensi ekonomi. Artinya, sekitar 15.246 pesantren yang memiliki potensi menghasilkan ekonomi untuk lingkungan sekitar.  Ma’ruf menjelaskan potensi ekonomi yang dimaksud, antara lain potensi pengembangan koperasi UMKM dan ekonomi syariah, agribisnis, peternakan, perkebunan, serta vokasional.  

Mengutip Databoks, pesantren yang memiliki potensi ekonomi di bidang koperasi, UKM, dan ekonomi Syariah menjadi yang terbanyak, yaitu ada 1.845 pesantren. Selanjutnya, sebanyak 1.479 pesantren memiliki potensi di bidang agribisnis. Kemudian, terdapat 1.141 pesantren yang berpotensi di bidang perkebunan. Ada pula 1.053 pesantren yang memiliki potensi di bidang peternakan dan 797 pesantren di bidang olahraga. Potensi ekonomi pesantren di bidang vokasional dilakukan oleh 112 pesantren, di bidang maritim dimiliki oleh 318 pesantren dan bidang pusat kesehatan dijalankan oleh sebanyak 349 pesantren.

Sinergi antara Bank Banten dan Pondok Pesantren diharap dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi Pemerintah, masyarakat serta segenap pihak yang terlibat. Bank Banten tengah kini tengah melakukan berbagai diversifikasi layanan untuk menjawab tantangan yang ada.  Peningkatan layanan serta pembaharuan produk juga menjadi prioritas agar kian dicintai nasabah, sejalan dengan semangat rebuild the trust, reach the glory.

***

Informasi lebih lanjut:

Divisi Sekretariat Perusahaan

Up. Bagian Komunikasi Perusahaan

PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk

Email: [email protected] 

Telp. 0254 -7915877

www.bankbanten.co.id