Direktur Bank Banten Jaja Jarkasih berfoto bersama dengan Wakil Gubernur Banten seusai penandatanganan MoU dengan DP3AKKB mengenai Pembinaan dan Pengembangan Produk Industri Rumahan yang Dikelola Perempuan di KP3B, Serang (16/10). (Kiri ke kanan) Wakil Ketua DPRD Prov. Banten Muflihah (kiri), Kepala DP3AKKB Sitti Ma’ani Nina (kedua kiri), Direktur Bank Banten Jaja Jarkasih (ketiga kiri), Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy (tengah), Direktur Utama Jamkrida Banten Hendra Indra Rachman (kedua tengah), Dekan Fakultas Pertanian Untirta Nurmayulis (ketiga kanan), Dekan FKIP Untirta Aceng Hasani (kedua kanan), Kepala Unit Pengembangan Keterampilan dan Karir UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten/Dosen Fakultas Syariah Eka Julaiha (kanan)


 

Serang – PT. Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (Bank Banten) kembali menunjukkan komitmen untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Banten. Kali ini Bank Banten bersinergi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Pemerintah Provinsi Banten melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pembinaan dan Pengembangan Produk Industri Rumahan yang Dikelola Perempuan, di KP3B, Serang (16/10).

Nota kesepahaman dengan DP3AKKB Banten ditandatangani oleh Direktur Bank Banten Jaja Jarkasih  dan Kepala Dinas DP3AKKB Sitti Ma’ani Nina. Pada acara bertajuk “Gelar Hasil Industri Rumahan Perempuan Banten” ini, turut hadir Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.

“Dalam upaya meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Banten, Bank Banten berkesempatan untuk berkontribusi dalam program pemberdayaan perempuan yang digagas DP3AKKB Banten. Peran Bank Banten adalah melakukan pembinaan kepada perempuan pelaku industri rumahan dalam aspek keuangan dan aspek permodalan, serta memberikan dukungan permodalan kepada home industry yang dikelola perempuan,” ungkap Jaja Jarkasih.

 


 

Kerjasama ini dalam rangka membantu perempuan yang mempunyai usaha guna menopang ekonomi keluarga untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui kegiatan produksi yang dikerjakan di rumah. Maka perlu adanya pembinaan dan pengembangan industri rumahan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga. ”Pembinaan dan dukungan permodalan akan kami prioritaskan, karena untuk memajukan usaha, dibutuhkan hasil produk yang baik, sedangkan kualitas produk erat kaitannya dengan dukungan keahlian, modal, dan dukungan dari para pihak terkait,” tambah Jaja.

Pada kesempatan ini pun diluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Jendela Informasi Wanita atau disebut Si Jelita, yang diinisiasi oleh DP3AKKB Banten. Si Jelita merupakan program berbasis teknologi informasi yang berfungsi untuk mendukung promosi dan pemasaran usaha kaum perempuan di Banten. Aplikasi ini menjadi penghubung antara pembeli, pelaku usaha, pemodal, dan pendukung lainnya. “Aplikasi ini akan menjadi sarana bagi Bank Banten dalam menemukan inkubator bisnis dan memudahkan masyarakat untuk lebih produktif guna meningkatkan taraf perekonomian, kami coba jajaki kerja sama lebih lanjut dengan DP3AKKB Banten melalui Aplikasi Si Jelita,” tutur Jaja.

Bank Banten berharap dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, akan memperbesar porsi penyaluran Kredit Usaha Bangun Banten di wilayah Banten. “Kredit Usaha Bangun Banten diluncurkan sebagai komitmen kami untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Banten terhadap industri UMKM di wilayah Banten, sehingga misi Bank Banten yaitu mendukung program pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat Banten dapat terwujud” tutup Jaja.