Serang – PT. Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (Bank Banten) selaku Bank milik masyarakat Banten kembali menunjukan komitmen untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Banten. Kali ini Bank Banten menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Menggalang Sinergi dalam Meningkatkan Potensi Sumber Daya Kelautan & Perikanan Provinsi Banten” yang dilaksanakan di Serang (1/2).

Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa, Komisaris Utama Bank Banten Zulkarnain, beserta jajaran Direksi Bank Banten dan Dewan Komisaris Bank Banten, turut hadir dan membuka acara ini Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Suyitno.

Diskusi yang membahas mengenai peningkatan potensi sumber daya kelautan & perikanan ini juga mengundang beberapa narasumber yakni dari PT Perikanan Nusantara (Persero), Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Kantor Regional I DKI Jakarta dan Banten,Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banten, BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banten, Asuransi Jasindo, serta Jaja Jarkasih selaku Direktur Bank Banten.

 

 

“Tujuan utama diadakannya FGD ini adalah mencari solusi guna memaksimalkan potensi kelautan dan perikanan Provinsi Banten. Luas laut Indonesia sendiri mencapai dua pertiga dari luas wilayah Republik Indonesia, namun belum mencerminkan kesejahteraan nelayan.

Oleh karena itu, kami berharap bisa membantu memberdayakan nelayan melalui kemudahan layanan perbankan dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Banten serta para stakeholders yang berperan penting pada sektor kelautan dan perikanan, sehingga dapat berperan dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan,“ tutur Fahmi.

“Bank Banten saat ini telah menjalin kerja sama dengan PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang salah satu misinya adalah mewujudkan kedaulatan pangan di bidang perikanan. Sebagaimana salah satu misi Bank Banten yakni mendukung program pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat Banten, juga diharapkan dapat bersinergi dengan salah satu misi Provinsi Banten yakni meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,” lanjut Fahmi.

Pada tahun 2016, di wilayah Banten terdapat 1.200 Unit Pengolahan Ikan (UPI) dengan mayoritas pengolahan dengan metode pengeringan dan penggaraman, namun belum ada UPI dengan kegiatan pembekuan. Dari 1.200 UPI, 1.000 diantaranya belum bersertifikasi, sehingga berpengaruh kepada ketidakseragaman kualitas dan nilai ekonomisnya.

 

 

Selaku narasumber, ada beberapa hal yang disampaikan oleh Direktur Bank Banten Jaja Jarkasih, “Ekspansi penyaluran kredit UMKM yaitu Kredit Usaha Bangun Banten adalah di wilayah Banten, sejalan dengan komitmen Bank Banten untuk mendorong akselerasi pertumbuhan UMKM. Sebagai contoh untuk permodalan, atau pembiayaan cold storage bagi nelayan dapat diberikan kemudahan dengan adanya produk Kredit Usaha Bangun Banten. Selain itu, ada Kredit Komersial Bank Banten yang dapat membantu pembiayaan,” ungkap Jaja.

Diharapkan hasil dari Focus Group Discussion (FGD) ini adalah sebuah rekomendasi yang akan diberikan kepada Pemprov Banten guna membedah lebih dalam perihal potensi kelautan dan perikanan, juga kendala yang dialami para nelayan di Wilayah Banten. “Seperti yang kita harapkan bersama, yakni kebijakan berdasarkan pada prinsip keberlanjutan demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan berorientasi jangka panjang.” Ungkap Fahmi

Sebagai Provinsi dengan kekayaan bahari yang berlimpah, tentu saja optimalisasi potensi dari sumber daya kelautan dan perikanan di Provinsi Banten menjadi daya tarik tersendiri untuk dimaksimalkan. “Jangan diragukan lagi, bahwa terdapat hasil laut Banten yang berkualitas ekspor sehingga jangkauan distribusinya dapat menembus pasar yang lebih besar., Dengan demikian, maka industri perikanan akan lebih baik dan nilai tukar nelayan akan meningkat. Kami ingin berperan besar dalam kemajuan bahari di Banten,“ tutup Fahmi.